Kesehatan adalah harta yang paling berharga, dan untuk menjaganya, kita perlu mengenal lebih dekat berbagai jenis penyakit, termasuk yang mungkin belum banyak dikenal masyarakat. Salah satunya adalah Thalasemia atau biasa disebut juga Talasemia, sebuah penyakit kelainan darah bawaan (genetik) yang menyebabkan sel darah merah tidak mampu memproduksi hemoglobin normal.
Talasemia terjadi karena adanya mutasi atau kelainan pada gen yang bertanggung jawab untuk memproduksi hemoglobin. Thalasemia disebabkan oleh kelainan genetik yang memengaruhi produksi sel darah merah. Gangguan ini menyebabkan kerusakan sel darah merah berlebihan, yang pada akhirnya memicu anemia, yakni kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat dan berfungsi optimal.
Jenis-jenis Talasemia
Terdapat dua jenis utama Talasemia, tergantung pada bagian rantai hemoglobin yang terganggu:
- Talasemia Alfa
Jenis ini terjadi jika terdapat kelainan pada gen pembentuk rantai alfa hemoglobin.
- Talasemia Beta
Jenis ini lebih umum ditemukan, termasuk di Indonesia. Talasemia beta terjadi ketika ada mutasi pada gen yang memproduksi rantai beta hemoglobin. Terdapat dua bentuk utama:
○Talasemia Minor (Pembawa Sifat): Biasanya tidak bergejala atau hanya mengalami anemia ringan.
○Talasemia Mayor: Memerlukan transfusi darah seumur hidup karena tubuh sama sekali tidak bisa memproduksi hemoglobin normal.
Gejala Talasemia
Gejala Talasemia bisa sangat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa gejala umum yang bisa muncul:
- Kelelahan berlebihan dan lemas.
- Kulit pucat atau kekuningan.
- Pertumbuhan dan perkembangan yang lambat pada anak-anak.
- Perut membesar karena pembesaran hati dan limpa.
- Wajah tampak berbeda karena pembentukan tulang wajah yang tidak normal.
- Urin berwarna gelap.
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera berkunjung ke rumah sakit Pertamedika IHC terdekat untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Pencegahan Talasemia
Karena Talasemia merupakan penyakit genetik, pencegahan terbaik adalah melalui skrining atau pemeriksaan dini, terutama sebelum menikah. Pemeriksaan ini disebut sebagai skrining premarital, yang bisa menunjukkan apakah Anda dan pasangan membawa sifat Talasemia. Dengan mengetahui status genetik masing-masing, kita dapat:
- Merencanakan kehamilan dengan informasi yang jelas
- Menghindari risiko melahirkan anak dengan Talasemia mayor
- Berkonsultasi dengan dokter
Meskipun terdengar menakutkan, penderita Talasemia tetap bisa hidup sehat dan berprestasi. Kuncinya adalah deteksi dini, pengobatan rutin, dan dukungan dari keluarga serta lingkungan. Di Indonesia, sudah banyak komunitas dan organisasi yang membantu pasien Talasemia agar tetap semangat menjalani hidup.
Pertamedika IHC berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk mendukung para pejuang Talasemia melalui fasilitas, tenaga medis profesional, dan pendekatan yang berfokus pada pasien.
Yuk datang ke rumah sakit Pertamedika IHC dan periksakan kesehatan Anda bersama kami. Anda dapat datang langsung untuk konsultasi atau booking jam konsultasi ke Call Center di nomor whatsapp 081515150442.